Selasa, 30 Desember 2008

Orang Tua itu...


Di sela-sela shalat malamku terdengar suara seorang tua dari sebuah mesjid dekat rumahku. Suara yang masih sama seperti bertahun-tahun yang lalu, saat sebelum ku kuliah di Bandung, hingga saat ini saat ku telah menyelesaikan masa perkuliahanku.

Assholatu khairum minannaum…
Bapak-bapak,waktu subuh hari ini pukul 4 lebih 13 menit, mari kita bersama-sama bangun untuk menuju masjid dan menunaikan shalat subuh berjamaah…

.......

18 Menit lagi menjelang waktu subuh, sekali lagi diberitahukan kepada Hamba-hamba Allah, terutama yang berada disekitar masjid, serta yang mendengar seruan ini. Selagi nyawa masih dikandung badan, mari kita laksanakan shalat subuh berjamaah di masjid

Subhannallah!!! Luar biasa bapak ini, dalam usianya yang tidak bisa dibilang prima lagi, semangatnya beribadah sangat luar biasa. Sedangkan Aku yang masih muda dan jauh lebih prima dari beliau shalat malam masih sering bolong-bolong…?? Astagfirullah…


Ya Allah jagalah keistiqamahan orang tua ini dalam beribadah kepadaMu… Jadikan kami bisa sepertinya dalam rajinnya beribadah kepadaMu Ya Rabb…

Diantara dua pilihan...

Lama menunggu adalah salah satu hal yang paling membosankan. Itulah yang kurasakan saat berkali kali meng-apply lamaran ke Txxxxxxxl, perusahaan yang sejak lama ingin kubergabung bergabung di dalamnya. Terhitung sudah lebih dari 6 bulan sejak applying pertama hingga saat ini, namun tak pernah satu kali pun kuterima panggilan untuk mengikuti testnya. Hingga akhirnya Telkom membuka program rekruitasinya, aku pun tanpa pikir panjang langsung mendaftarkan diri. Kurang lebih 3 bulan sejak pembukaan rekruitasi hingga pengumuman kelulusan, dan akhirnya aku pun diterima menjadi calon pegawai PT Telkom, dan diwajibkan mengikiti Orientasi selama 3 minggu. Kedua orangtua ku merupakan faktor utamaku mengikuti rekruitasi Telkom ini, walau sebenarnya dalam benakku pekerjaanku yang sebelumnya sangat cukup untuk dijalankan sebagai batu loncatan sambil menunggu panggilan dari Txxxxxxxl.

Lalu kemudian hal yang tidak kuinginkan untuk terjadi benar-benar terjadi, satu pekan sebelum berakhirnya masa orientasi calon pegawai PT Telkom itu berakhir, sebuah sms masuk ke dalam hape ku… “Undangan Psikotest Txxxxxxxl. Bla blabla…..”. Kontan diri ini pun kemudian menjadi gundah, perusahaan yang selama ini kudambakan memberikanku undangan untuk mengikuti test rekruitasinya!!! Namun kenapa baru sekarang? Kenapa disaat aku telah mengikat komitmenku dengan perusaan dambaan kedua ku? Kegundahanku semakin bertambah ketika mengetahui kalau aku akan di tempatkan nan jauh diluar jawa, di Pontianak!!! Dan lagi di divisi yang bukan divisi favoritku di Telkom…

Kegundahanku ini pun kemudiian ku komunikasikan dengan beberapa sahabat, saudara, dan tentu saja orang tuaku. Beberapa saran yang kemudian menguatkanku antara lain ketika beberapa orang teman meyakinkanku ”Pontianak itu mah gak terlalu jauh, masih jauhan ke Medan! Apalagi Papua!!”. “Aku juga mulai dari 0 kok di divisi Multimedia, yang penting mau belajar!!”. Perlahan keyakinanku untuk mementapkan langkahku di Telkom mulai tumbuh lagi, hingga akhirnya klimaksnya saat ku berdiskusi dengan kedua orang tuaku.

Rasanya diri ini skakmat ketika ibu ku mengatakan dengan lirih, dan kulihat saat itu matanya berkaca… “ Mamah mantap kamu disitu karena sejak awak kamu ikut test, dalam shalat malam mamah selalu berdoa, “Ya Allah berikan yang terbaik buat anak-anak kami” dan akhirnya kamu diterima.” Sekejap semua argumenku, tentang perbandingan revenue, jumlah pegawai, serta pandanganku tentang potensi kedua perusahaan itu di masa depan runtuh sudah. Bagi ku tak ada yang lebih ijabah dari doa seorang ibu untuk anaknya di tengah malam dalam shalat malamnya… maka sejak saat itu yakinlah diriku ini jalan terbaikku. Terbaik tak melulu diukur dengan materi!!!

Telah kutetapkan pilhanku, tuk mengabdikan profesionalisme ku kepada PT Telkom. Mencoba belajar mengaplikasikan “Committed 2 U” : )

Thanx Mom for everything…

Senin, 01 September 2008

Marhaban Yaa Ramadhan...


Alhamdulillah… Akhirnya yang dinanti Tiba… Saat-saat yang dirindu dan dinanti… Saat saat dimana syaitan-syaitan dibelenggu, pintu neraka ditutup rapat-rapat, pintu syurga dibuka lebar-lebar. Saat saat dimana beramal terasa jauh lebih mudah dari bulan-bulan lainnya. Saat saat dimana tiap hela nafas pun bernilai tasbih. Saat dimana shaf-shaf masjid terisi penuh dengan ma’mum saat subuh, apalagi isya. Saat dimana bangun malam tidak sesulit di bulan-bulan lainnya. Saat lantunan ayat-ayat al-Qur’an terdengar begitu menggema di mana-mana…

Ya Allah… Alhamdulillah, segala puji bagiMu yang masih memberiku kesempatan untuk merasakan indahnya RamadhanMu…

Kuatkanlah azzam diri ini untuk senantiasa menjaga keistiqamahan menjaga dan menambah kuantitas dan kualitas amal ibadah dibulanMu yang mulia ini Ya Rabb dalam usaha menjadikan Ramadhan ini menjadi Ramadhan terindah yang pernah hamba lalui…

Bulan perjuangan tingkatkan iman

Pupuk pengorbanan suci

Bina kesungguhan bina keikhlasan berbekal taqwa untuk kehidupan ramadhan…

Hindarkan kesiaan kata dan perbuatan, tinggikan hari dengan kesibukan rabbani

Janganlah sampai keluar dengan tangan hampa tiada hasil kecuali lapar dahaga

Ingatkan diri Sang Junjungan di bulan Rahmah tagakkan malam bertabur dzikir dan Tilawah


*Nasyid Ramadhan – Izzatul Islam

Hendaklah berkata baik atau diam!


Sehari menjelang Ramadhan saya menyempatkan diri untuk mengirim sms berisi permohonan maaf saya atas kesalahan-kesalahan saya sekaligus silaturahim, karena Rasul pernah berkata dalam sebuah hadistnya:

"Do'a malaikat Jibril menjelang Ramadhan " "Ya Allah tolong abaikan puasa ummat Muhammad, apabila sebelum memasuki bulan Ramadhan dia tidak melakukan hal-hal yang berikut: * Tidak memohon maaf terlebih dahulu kepada kedua orang tuanya (jika masih ada); * Tidak berma'afan terlebih dahulu antara suami isteri; * Tidak bermaafan terlebih dahulu dengan orang-orang sekitarnya. Maka Rasulullah pun mengatakan Amiin sebanyak 3 kali

Sms nya pendek, (namanya juga SMS –Short Message Service-) dipas-pasin supaya kurang dari 1 SMS. Kira-kira seperti ini sms nya.

“Asw. Alhamdulillah Allah menyampaikan kita kepada RamadhanNya. Mohon maaf atas segala khilaf diri ini. Mari jadikan Ramadhan kali ini mjd Ramadhan terindah dlm hdp kita”

Walaupun sebenarnya tidak mengharapkan balasan SMS, namun tidak bisa dipungkiri senang juga kalo ternyata dibalas, apalagi oleh sahabat yang rasanya sudah lama sekali tidak berkomunikasi. Namun ada sebuah SMS balasan yang sangat menyentuh…

“Maafin juga ya kak. Soalnya kemarin pernah dendam ama kak Tupen. Karena kak Tupen sering ngejekin. Saya paling benci orang yg ngerendahin saya mungkin bagi orang itu bercanda tapi tidak bagi saya.”

Astagfirullah… ternyata selama ini ada saudaraku yang tersakiti oleh perkataanku, bahkan sampai terpendam rasa dendam dalam hatinya… Astagfirullah… tanpa disadari ternyata tidak-tanduk saya yang memang berkarakter luwes, senang bercanda, dan kadang ceplas-ceplos menorehkan luka di hati salah satu saudara saya… Mungkinkah hanya ia yang tersakiti oleh kata maupun tindak saya, atau mungkin masih banyak lagi yang lain, hanya saja mereka memendam lukanya itu dalam-dalam tanpa mau mengungkapkannya pada saya…

Benarlah nasehatmu ya Rasulullah, : Siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah dia berkata baik atau diam”

Teringat salah satu potongan film Sang Murabbi saat Ust. Rahmat Abdullah Rahimahullah menasehati adiknya setelah adiknya menghajar dua orang teman adu ayamnya.

Wi, luka tamparan lu kemarin mungkin besok udah ilang, tapi luka dihatinya kagak bisa ilang. Biar kate lu udah minta maap, mungkin di depan dimaapin ame die, karna dia takut. Dua orang yang lu tampar kemaren akan sakit hati selama-lamanya. Itu yang akan minta amalan lu di akherat. Iya klo amalan lu banyak?


Astagfirullah… sudah sedikit amalan dan ibadahnya… banyak dosa pula…

Ya Rabb, perkenankan hambaMu ini menjadi muslim yang lebih baik lagi esok hari…

Jazakallah akhi, antum telah mengajari ana pentingnya menjaga lisan ini…

Rabu, 16 Januari 2008

Shaum assyura yukss..

Assalamu’alaykum…

Akhi, ukhti, hari ini (16 Januari 2008) kita telah memasuki hari ke-7 bulan Muharram, berarti 3 hari lagi (10 Muharam) adalah hari Asyura. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mencontohkan untuk melaksanakan shaum asyura di hari tersebut. Untuk pelaksanaannya Rasulullah melaksanakannya pada tanggal 10 Muharram, Namun beliau kemudian berniat untuk melakukannya di tanggal 9 juga di tahun depannya untuk menyelisihi kaum Yahudi dan Nasrani, namun ternyata beliau tidak bisa melaksanakannya di tahun depannya, karena Allah telah memanggil Beliau sebelum Beliau sempat bertemu dengan Muharam berikutnya. So, yuk kita sama-sama shaum Asyura, tanggal 9-10 Muharram or InsyaAllah tanggal 18-19 Januari 2008 (Menurut kalender resmi pemerintah RI).

Untuk lebih jelasnya ana lampirkan beberapa hadist mengenai shaum as-syura tersebut :

Ibnu Abbas mencerita-kan : "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tiba di Madinah, lalu beliau melihat orang-orang Yahudi berpuasa pada hari Asyura' (tanggal 10 Muharram), maka beliau bertanya: "Hari apakah ini?" Mereka menjawab: "Ini adalah hari yang baik. Ini adalah hari dimana Allah menyelamatkan Bani Israil dari musuhnya, maka Musa shallallahu 'alaihi wasallam berpuasa pada hari itu karena syukur kepada Allah. Dan kami berpuasa pada hari itu untuk mengagungkannya." Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Aku lebih berhak atas Musa daripada kalian", maka Nabi berpuasa Asyura'dan
memerintah-kan puasanya."
(HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Pelaksanaannya harus menyalahi orang-orang Yahudi dan Nasrani.

Para sahabat berkata kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam : "Ya Rasulullah, sesungguhnya Asyura' itu hari yang diagungkan oleh orang Yahudi dan Nasrani", maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tahun depan insya Allah kita akan puasa (juga) pada hari yang kesembilan." (HR.Muslim (1134) dari Ibnu Abbas).

Imam Ahmad meriwayatkan dari Ibnu Abbas dari jalur lain, sabda Rasulullahshallallahu 'alaihi wasallam :
"Berpuasalah pada hari Asyura' dan selisihilah orang-orang Yahudi itu, berpuasalah sehari sebelumnya atau sehari sesudahnya." (Fathul Bari, 4/245).

Keutamaan Shaum As-syura.

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ditanya tentang puasa Asyura', maka beliau menjawab: "Ia menghapuskan dosa tahun yang lalu." (HR. Muslim (1162), Ahmad 5/296, 297).

Ibnu Abbas menyatakan :
"Saya tidak pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berpuasa pada suatu hari karena ingin mengejar keutamaannya selain hari ini (Asyura') dan tidak pada suatu bulan selain bulan ini (maksudnya: Ramadhan)." (HR. Al-Bukhari (2006), Muslim (1132)).

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda : "Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah bulan Allah yang bernama Muharram." (HR.Muslim,1163).

Wallahu'alam bish showab

11 Januari


Sebuah SMS Hadir mengisi pagiku diantara sekian banyak SMS dan telepon sejak tengah malam tadi. Ya sejak dini hari tadi rasanya tak terhitung lagi berapa banyaknya SMS yang masuk ke Inbox di HP saya.

Are You asking me why? Yups, coz today its my birthday.

Saya bukan orang yang mengkhususkan untuk merayakan hari ulang tahun saya, tapi saya jelas senang klo ada yang mendoakan ^^. Dari sekian SMS dan telepon yang masuk hari ini Alhamdulillah semua mendoakan. Yah, intinya sih sama, semoga saya jadi orang yang lebih baik kedepannya.. Amiin.

The special one tentu saja dari orang tua dan keluarga. Rasanya bergetar dada ini ketika mendengar doa Mamah di telepon tadi pagi. Lalu diantara sekian banyak SMS dari sahabat-sahabat saya ada sebuah SMS yang sangat mengena, rasanya malu klo baca SMS itu… teringat betapa banyaknya khilaf dan kesalahan yang saya perbuat dimasa lalu. Sepertinya tak seimbang jumlah orang yang tersakiti hatinya oleh saya dibanding orang yang terbantu dengan kehadiran saya. Rasanya diri ini masih jauh dari kategori bermanfaat bagi orang lain…

mmppphhh… Astagfirullah... Ya Rabb, rasanya belum siap diri ini menghadapMu dengan amalan yang pas-pasan dan dosa yang masih bertumpuk ini ya Rabb… berikan diri ini kekuatan untuk dapat terus memperbaiki diri di sisa waktuku ya Rabbana…

syukran akhina untuk SMS doanya… ana ukhibuka fillah ya akhi…

Doa ana buat antum rahasia.
Tapi tanang saja, ana selau dapatkan begitu banyak kebaikan dari antum maka teruskan kebaikan itu.
Ana selalu dapat senyum hangat dari antum, maka tersenyumlah selalu.
Ana selalu dapat dukungan saat ana butuh dukungan, maka teruslah mendukung orang lain.
Antum special dimata ana, insyaAllah special di mata Allah.. amin..
Ana sayang antum karena Ana sayang Allah.
^_^ senyum special untuk orang special di hari yang special

My room, WK, Januari 2007, special for the sms sender…

Kamis, 03 Januari 2008

How are U'r New Year???


Tahun baru...
Bagi sebagian besar orang mendengar kata itu rasanya identik dengan pesta, terompet, kembang api, band, hura-hura. Yah tampaknya itulah frame yang terbentuk dalam pikiran manusia yang menganggap dirinya "modern" saat ini. Sepertinya sudah biasa terdengar "Malam tahun baru mau jalan kemana?", "tempat yang asik buat tahun baruan dimana ya?".
Pun dimasa-masa keadaan yang sarat dengan bencana alam seperti sekarang ini. Sepertinya belum lama berlalu peristiwa Tsunami Aceh yang erjadi 26 Desember 2004, namun nyatanya pada pergantian tahun 2004-2005 meriahnya pesta tahun baru di sebagian kota-kota besar di Indonesia tetap tak terbendung seakan tidak terjadi apa-apa di negeri ini saat itu. Malah sempat terdengar sebuah komentar "Kita gak boleh terlalu lama larut dalam kesedihan". Rasanya saya ingin sekali berteriak di telinga orang itu "Betul!!! tapi apa iya dengan berhura-hura seperti ini!!!". Tampaknya orang-orang seperti ini harus merasakan sendiri musibah demi musibah yang melanda saudara-saudaranya seiman dan sebangsanya yang lain baru rasa empatinya terketuk...
Di saat ini, ketika sebagian wilayah negeri ini terendam banjir. Masih pantaskah kita menghambur-hamburkan uang hanya demi kesenangan sesaat penghitungan mundur pergantian tahun? atau memang benar-benar musibah itu harus terlebih dahulu menimpa diri kita untuk membangkitkan kembali empati kita yang telah lama tertidur pulas???
Beruntunglah orang-orang yang mampu menahan syahwatnya demi kesenangan-kesenangan sesaat itu, dan menghabiskan malam penghujung tahunnya untuk muhasabah dan evaluasi diri, beristigfar atas dosa-dosa yang telah diperbuat setahun kebelakang, dan dengan sekuat tenaga berazzam untuk menjadi seorang yang jauh lebih baik dari tahun-tahun yang telah dilaluinya dengan berbagai resolusi di awal tahun ini.
Ya Rabb, di dini hari yang sunyi ini aku bersimpuh memohon padaMu jadikanlah diri ini menjadi orang yang lebih baik dari kemarin...

My room, Wisma Keadilan, 2nd of Januari 2007

lets start again


Alhamdulillah...
Usai membaca buku "Bercermin Pada Hatimu"-nya Teh Vita dan mengunjungi blog milik beliau jadi termotivasi untuk menulis lagi setelah sekian lama vacuum...
Walau hanya sekedar hobi...
Walau di tengah2 kesibukan menyusun Tugas Akhir...
semoga menulis bisa menjadi "Penawar Lelah Pengemban Tugas Akhir"
[modifikasi dari judul bukunya Ust. Abdullah Azzam, "Penawar Lelah Pengemban Dakwah" ^^]

Wisma Keadilan, 2nd of Januari 2008

Rabu, 02 Januari 2008

Aku Cinta Bangsaku


Indonesia Tanah airku tanah tumpah darahku
Disanalah aku erdiri jadi pandu Ibuku
Indonesia kebangsaanku
Bangsa dan Tanah Airku
Marilah kita berseru Indonesia bersatu
Hiduplah tanahku, hiduplah negriku, bangsaku, rakyatku, semuanya
Bangunlah jiwanya, bangunlah badannya
Untuk Indonesia raya
Indonesia raya merdeka, merdeka, tanahku, negriku yang kucinta
Indonesia raya merdeka, merdeka, hiduplah indonesia raya.

Bait syair itu terasa tidak asing bagi kita, bahkan sangat familiar…
Bagaimana tidak? Mulai dari TK, SD, SMP hingga SMA! Lebih dari 12 tahun kita setiap senin menyanyikannya, entah dengan setulus hati sepenuh penghayatan, sekedar penggugur kewajiban, atau bahkan acuh-tak acuh.
Para Guru-gurupu selalu mengingatkan, “Kita harus menyanyikannya dengan sepenuh hati, kita harus menghormati para pahlawan kita!!!”.
Namun tampaknya, semua itu tetap saja hanya sekedar sebuah kebiasaan yang sekedarnya saja, dan kurang meninggalkan bekas apa-apa pada sebagian besar murid-murid.
Berbeda! Ya berbeda sekali dengan saat dimana lagu kebangsaan kita ini dikumandangkan di awal pertandingan-pertandingan tim nasional sepakbola kita pada Asian Futball Cup (AFC) di gelora Bung Karno pekan lalu.
Saat Ricky JO mengatakan “ And now, The National Anthem of Indonesia!” sekejap seisi stadion pun bersama-sama menyanyikannya!! Sekitar delapan puluh ribu orang!! Tanpa dikomando! Tanpa ada paksaan!! Tanpa ancaman!! Semua demi satu kata : “
Aku Cinta Bangsaku!!!
Bergetar hati ini saat melihat pemandangan menakjubkan itu, bahkan diriku pun tak kuasa menahan deraian air mata sembari ikut melantunkan lagu itu, meski hanya menontonnya di depan televisi.
Mungkin tak hanya dalam pertandingan sepak bola, juga pertandingan olahraga dan lomba-lomba dalam bidang lain yang bertaraf Internasional lainnya.

Ternyata tanpa harus ada paksaan pada dasarnya kita semua Cinta bangsa ini kok…

- Juli 2007-

Kumerindukan saat-saat itu…

Kumerindukan saat-saat itu…

Saat saat dimana Masjid dipenuhi manusia-manusia yang ingin mendekatkan dirinya pada 4JJ1

Saat-saat dimana shaf-shaf shalat isya, magrib bahkan subuh dimasjid-masjid penuh

Saat-saat dimana lantunan al-Qur’an terdengar dimana-mana, di masjid, di kost, bahkan di ruang kelas

Saat-saat dimana bangun malam terasa mudah

Saat-saat dimana dinginnya udara dini hari tak dapat menghalangi orang-orang yang berkeliaran mencari makan sahur

Saat-saat ketika segarnya seteguk air yang membasahi tenggorokan setelah seharian beraktifitas

Saat-saat dimana bisa terasa indahnya berbuka bersama ditemani tulusnya senyuman dan tawa riang anak-anak kecil TPA

Saat-saat dimana pahala 4JJ1 di lipatkandakan

Saat-saat dimana tidurpun dinilai sebagai suatu ibadah

Kumerindukanmu wahai Ramadhan…

Allahumma bariklana Fii Rajaba wa Sya’ban wa balighna Ramadhan..”

Ya 4JJ1 berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya’ban dan sampaikanlah kami kepada Ramadhan

Bandung, 1 Rajab 1428 H / 16 Juli 2007 M

Selasa, 01 Januari 2008

Dedicated 4 Only Her



Hujan teringatkan aku tentang satu rindu

Dimasa yg lalu saat mimpi masih indah bersamamu

Terbayang satu wajah penuh cinta penuh kasih

Terbayang satu wajah penuh dengan kehangatan

Kau ibu.......

ya 4JJ1 ijinkanlah aku bahagaikan dia

meski dia tak tau biarkanlah aku berarti untuk dirinya

o ibu, o ibu...

kau ibu...

(Lyric “Satu rindu” nya Opick)

Subhannallah…… dengerin lagu itu makin ngingetin aku pada sesosok wanita nan cantik, lembut, tegas, sabar, cerdas, penyayang…. Sesosok wanita luar biasa yang dengan kasih sayang dan kesabarannya (hingga detik ini) telah menghantarkanku kepada diriku saat ini.

Takan pernah terhitung cuplikan episode dalam hidupku bersamanya yang akan selalu membuat mataku tergenang dengan air mataku ketika mengingatnya. Saat saat bahagia, sedih, terharu…..

Engkaulah yang paling berharga bagiku Mah setelah 4JJ1 dan Rasulku… Thanx 4 being the greatest Mom in the hole World … Sorry 4 the little and Big mistakes I’ve done ….

Love U so Much….

-Dedicated 4 my Lovely Mom-
October 2006

Alhamdulillah...

Alhamdulillah...

Ya, tampaknya kata itu lah yang pantas ku panjatkan pada-NYa

Di dini hari yang Sunyi ini aKu ingin sekali berterima kasih pada-Nya..

Ya Rabb, terima kasih atas semua yang Kau berikan pada ku...

Kedua mata ini yang bisa melihat dengan jelas, meski kadang ku pergunakan untuk melihat yang seharusnya tidak kulihat.

Kedua telinga ini yang bisa mendengar dengan jelas, meski terkadang masih sering ku mendengar kata-kata yang sia-sia.

Lidah dan Bibir ini yang bisa berucap dengan lantangnya, meski terkadang lisan ini kurang terjaga, dan masih melukai saudaraku sendiri.

Kedua tangan ini yang masih dengan perkasanya dapat menggenggam, meski terkadang masih sering kugunakan untuk perbuatan sia-sia.

Kedua kaki ini yang masih dengan tegarnya menopang seluruh tubuh ini, meski terkadang kugunakan untuk menuju tempat yang tidak bermanfaat bagiku.

Belum lagi nikmat-nikmat lainnya yang takan pernah habis untuk aku sebutkan satu persatu...

"Fabiayyi aalaaaa iRabbikumaatukadzibaan"

"Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang akan kamu dustakan?"

Ya Rabb, ampuni hamba-Mu ini yang masih sering melalaikan perintah-Mu

Bimbinglah diri ini menuju jalan-Mu ya Rabb

dan jangan biarkan diri ini jatuh ke lubang yang sama untuk kesekian kalinya

Hanya padaMu lah hamba berserah diri.

Digital Tecnique Labz, Mei 2006