Rabu, 26 Oktober 2011

[Kultwit] #nabi saw by @salimafillah


Sejenak mari kita teladani sesosok manusia yang sudah seharusnya jadi contoh ikutan. Saya rangkumkan dari Kultwit Ustadz Salim a Fillah.
Enjoy it and Follow it :)

Menyiapkan rindu untuk #MajelisJejakNabi berikut Salim muat ulang #Nabi Dari Asy Syamail karya At Tirmidzi ;)

1. Perawakan Sang #Nabi tidak tinggi, tidak pendek. Rambutnya tidak keriting, tak pula lurus. Wajah beliau tidak bulat, bukan pula persegi.

2. Kulit Sang #Nabi cerah, putih kemerah-merahan. Rambutnya disisir ketika sebahu, & digerai ketika papak sedaun telinga. Dahinya lebar.
3. Alis Sang #Nabi melengkung & panjang, tebal & nyaris bertaut di tengah. Di antara keduanya terdapat urat yang memerah saat beliau marah.
4. Bola mata Sang #Nabi indah & hitam, bulu matanya lentik menawan. Hidungnya mancung, bagian atasnya pancarkan cahaya. Kedua pipinya datar.

5. Janggut Sang #Nabi menggaris dari depan telinga, menebal menuju dagu. Mulutnya lebar, gigi-giginya besar, & dari selanya memancar sinar.
6. Dari pangkal janggut #Nabi, beralur ke bawah bulu-bulu nan halus, lewat leher, melebat di dada, melajur bagai tongkat hingga ke pusarnya.

7. Leher Sang #Nabi jenjang & indah. Perut beliau sama rata dengan dadanya yang bidang. Jarak kedua bahu beliau lebar. Persendiannya kokoh.

8. Lengan Sang #Nabi berjuntai, telapak lebar & tebal, jemarinya panjang. Telapak kaki beliau melengkung, halus hingga airpun tak menempel.
9. Sang #Nabi berjalan dengan langkah kaki lebar, begitu langsam bagaikan menuruni bukit, tubuh beliau ikut berayun anggun di tiap langkah.
10. Kalau menoleh, #Sang Nabi berbalik dengan seluruh badan, lebih sering menunduk dibanding menatap tegak, melihat dengan penuh perhatian.
11. Dulu #Nabi suka menyisir rambut ke belakang, seperti Ahli Kitab. Saat keingkaran mereka nyata, beliau selisihi dengan menyisir belahnya.

12. Sang #Nabi suka meminyaki rambutnya. Kata Anas, uban beliau nan hanya 20 helai jadi tak tampak. Beliau gemar merapikan janggutnya.

13. Sang #Nabi punya sebuah celak khusus yang beliau gunakan menjelang tidurnya. Tiga kali tuk kanan & kiri, sejuk & menumbuhkan bulu mata.

14. Pakaian kesukaan Sang #Nabi adalah gamis berwarna putih, hibarah buatan Yaman berwarna merah, & baju sampir 2 helai warna hijau & hitam.

15. Sang #Nabi berminyak wangi di seluruh tubuhnya. Isteri beliau mengoleskan di sekujur badan, lalu beliau sendiri harumkan bagian 'aurat.

16. Jemari manis Sang #Nabi dilingkari cincin perak, matanya batu Habasyah bertuliskan "Muhammad Rasul Allah". Ia dilepas jika masuk tandas.

17. Sang #Nabi menyimpan selalu selimut Khadijah; selimut yang menenangkan saat beliau terguncang wahyu pertama & di dalamnya beliau diseru.
18. Sang #Nabi suka olahraga lari. Kadang bersama isteri. Kadang dengan anak-anak kecil yang beliau lombakan; siapa menangkap beliau duluan.

19. #Nabi suka minum susu di wadah yang sama dengan isterinya, ditepatkan di bekas bibirnya. Anggur, zaitun, & buah lainnya, segigit berdua.

20. Tidur Sang #Nabi tak pernah tengkurap. Jika miring berbantal telapak & kakinya disilang. Jika telentang kaki kanan diletak di atas kiri.

21. Kadang dalam renung khusyu', Sang #Nabi duduk dengan lutut diangkat menempel perut. Suka bersandar bantal, tapi BUKAN di saat makan.

22. #Nabi suka mandi bersama & bercanda main air dengan isteri-isterinya, bahkan pada Saudah yang tua. Kemesraan mereka tak terhalang usia.
23. Penutup kepala kesayangan #Nabi adalah serban hitam, dikenakan dengan ujung menjatuh di pundak. Sandalnya bertali dua dari kulit hewan.

24. Makanan kesukaan #Nabi -jarang beliau nikmati- ialah paha kanan kambing. Camilannya hais; campuran kurma rendam dengan keju & yoghurt.

25. #Nabi yang penuh cinta memberi nama semua miliknya; dari perkakas rumah-tangga, bejana, kuda, unta, keledai, pedang, tombak, & lainnya.

26. #Nabi makan roti dari tepung utuh yang tak diayak (dulu dianggap rendah; sekarang sehat berserat;), lauknya minyak zaitun, cuka, & labu.
27. #Nabi TIDAK PERNAH mencela hidangan. Jika suka, beliau memakannya penuh syukur. Jika tidak suka, beliau cukup diam & tulus tersenyum.

28. #Nabi kerjakan sendiri apa yang beliau bisa di urusan rumah tangga; menambal baju sobek, menjahit sandal rusak, memerah susu, & lainnya.

29. #Nabi sangat suka bersiwak bersih gigi; jelang shalat, akan membaca Al Quran, menemui tamu & sahabat, juga tiap jumpa isteri & keluarga.
30. #Nabi tak pernah jijik pada isteri yang haidh (sebagaimana kebiasaan Arab & Yahudi), beliau tetap bermesra, hanya menghindari jima'-nya.

31. Saat 'Aisyah haidh, #Nabi tiduran di pangkuannya sambil lafalkan Quran; atau meletakkan kepala di antara pahanya, tidur dalam sahaja.

32. Bahkan tuk shalat malam, #Nabi minta izin pada isteri yang sedang bersama di ranjang. "Apa kau relakan malam ini aku menghadap Rabbku?"

33. Karena kamar mereka sempit, saat shalat malam, #Nabi berdiri menghadap 'Aisyah. Tuk bersujud, disentuhnya kaki sang isteri agar ditekuk.

34. Bengkaklah kaki Sang #Nabi tersebab panjang shalatnya, sembab matanya oleh tangis duka. "Bukankah kau sudah diampuni?", tanya 'Aisyah.
35. Dosa beliau; lalu, kini, & nanti memang telah diampuni; maka kata #Nabi tentang ibadah payahnya, "Ku ingin menjadi hamba nan bersyukur."

36. Menangis 'Umar melihat ranjang pelepah kurma membekaskan bilur di punggungnya. "Duhai #Nabi, Kisra Persia & Kaisar Romawi dikelilingi..

37. ..ribuan pelayan, aneka perhiasan, & limpahan hidangan. Sementara engkau lebih mulia!" Jawab #Nabi, "Tak relakah kau hai 'Umar, mereka..

38. ..merengkuh dunia sedang kita menyimpannya tuk kelak akhirat sana?" #Nabi tersenyum, membersihkan pasir yang menempel di dahi sujudnya.

39. Sang #Nabi pemalu, lebih tersipu dibanding gadis dalam pingitan. Tak pernah terbahak, hanya senyum semanis madu, wajah secerah rembulan.

40. Sang #Nabi tak suka diistimewakan. Jika ada pekerjaan di perjalanan, beliau selalu cari peluang tuk berperan; sampai pun menyiapkan api.
41. Jika dihadapkan pada pilihan, Sang #Nabi selalu mengambil hal yang mudah & ringan, selama ianya tak jatuh pada hal yang diharamkan.

42. "Tak pernah kulihat", kata Anas, "#Nabi murka atau membalas laku buruk atas pribadi beliau. Beliau hanya marah jika Allah dihinakan."
43. "Pernah 3 purnama", ujar 'Aisyah, "Di rumah kami tiada api menyala." Apa penyambung hidup #Nabi-Nya?, tanya 'Urwah. "Kurma & air saja."

44. Kelembutan Sang #Nabi tak terhalangi & tak menghalangi ibadahnya. Umamah binti Abil 'Ash, sang cucu, sering digendong dalam shalatnya.
45. Satu waktu, Abu Hurairah melihat Al Husain & Al Hasan menunggang punggung Sang #Nabi keliling ruangan. Tertakjub & tak tertahankan kata.

46. "Duhai permata hati", ujarnya, "Tunggangan ini adalah yang terbaik di langit & bumi." Sang #Nabi berkata, "Demikian pula penunggangnya!"
47. Satu kali, bersama Abu Bakr & 'Umar, #Nabi keluar. Dan sungguh yang menyebabkannya adalah rasa lapar. Bertamulah mereka ke rumah Anshar.

48. Jamuan bersahaja, tegukan susu unta & keratan daging domba, kemudian #Nabi bersabda, "Sungguh atas nikmat hari ini kalian akan ditanya!"

49. Satu kali Al Husain ibn 'Ali naik ke punggung Sang #Nabi kala beliau sedang bersujud menjadi Imam di Masjid Nabawi. Jadilah lama sekali.

50. Jamaah berfikir sesuatu terjadi pada Sang #Nabi. Seusai salam, beliau mengatakan, "Maafkan, aku tak ingin kecewakan cucuku kuda-kudaan."

51. Dia #Nabi kita; yang menahan sesak kala dalam ruku' lehernya dijerat, saat sujud kepalanya diinjak & punggungnya dituangi kotoran unta.

Maka segala puji bagi Allah; yang mengaruniakan teladan tanpa cela, yang memberi kita #Nabi nan penuh cinta..

Jumat, 09 September 2011

[Kultwit] Rumah Tangga @salimafillah

Untuk dirimu yang baru ingin menikah, sedang berproses, ataupun sudah menikah, berikut Kultwit nan Indah dari Ustadz Salim a Fillah tentang Rumah Tangga. InsyaAllah sangat bermanfaat :)
enjoy it!!!

1. Selalu ada waktu yang harus terluang untuk keluarga; yang tentang mereka Allah akan pertanyakan kepemimpinan & bimbingan kita. #RumTang
2. Seruan mula pada Sang Nabi; “Dan beri ingatlah keluargamu yang terdekat!” (QS 26: 214), maka hikmah & nasehat adalah hak mereka. #RumTang
3. Allah katakan “Jagalah dirimu & keluargamu dari api neraka!” (QS 66: 6), maka dihajatkan kebersamaan penuh makna & keteladanan. #RumTang
4. Anak & isteri adalah kesenangan hidup di dunia. Maka tugas kita adalah mengupayakan agar kelak berkumpul jua, bahagia di surga. #RumTang
5. Anak & isteri adalah titipanNya, maka kita harus menjaga, agar kelak saat dikembalikan, mereka sesuai keadaan awalnya: fithrah. #RumTang
6. Isteri & anak adalah karuniaNya. Sudahkah tertunjukkan rasa syukur atas kehadiran mereka; di lembutnya kata & syahdunya mesra? #RumTang
7. Isteri & anak: fitnah & ujian. Dalam membersamai & menyenangkan; bergulatlah hasrat dengan keterbatasan; lalu diujilah ketaatan. #RumTang
8. Bahagialah suami & ayah; yang memastikan tiap suapan ke mulut isteri-anak & segala yang dikenakan, halal-thayyib tak meragukan. #RumTang
9. Bahagialah suami & ayah; membimbing isteri & anak mengulang hafalan, tadabburi Quran, mengisah penuh cinta sirah Nabi & sahabat. #RumTang
10. Berbahagialah; suami & ayah yang khusyu’ menangis mendoakan keselamatan, keberkahan, serta kebaikan anak-isteri & keturunannya. #RumTang
11. Bahagialah suami & ayah; mengecup dengan doa perlindungan & cinta saat isteri-anaknya lelap tidur, jua saat berpamit bepergian. #RumTang
12. Berbahagialah suami & ayah; syukur & takjubi kemajuan isteri & anak dalam berkebaikan, lalu ada peluk, doa, & hadiah sederhana. #RumTang
13. Bahagialah suami & ayah yang jadi kebanggaan anak-isteri; tapi tak menumpulkan pengembangan diri mereka dalam hidup berbakti. #RumTang
14. Tanggungjawab suami & ayah demikian agung; seakan saat isteri dinikahi & anak dilahirkan, mereka bersabda: Bawa kami ke surga! #RumTang
15. Bahwa ada kisah Nuh dengan isteri & anak nan durhaka, itu penyadar bahwa suami & ayah tiada punya kuasa atas jiwa nan dicinta. #RumTang
16. Bahwa hidayah bukan hak ayah & suami, hattapun dia seorang Nabi. Yang kita pertanggungjawabkan ikhtiyar kita, bukan hasilnya. #RumTang
17. Tapi naiflah ayah & suami yang berlindung di balik nama agung Nuh & Luth, tanpa upaya meluangkan saat berharga untuk keluarga. #RumTang
18. Pun para isteri; agunglah mereka dalam juangnya untuk menjadi apa yang ditaujihkan Al Quran; Shalihat, Qanitat, Hafizhat. #RumTang
19. Bagi suami; mereka penggenap separuh agama, penjaga ketaatan, tempat berlari dari yang haram & keji menuju yang berkah & suci. #RumTang
20. Maka para isteri itu tahu; untuk siapa mereka berdandan & mempercantik diri; tersenyum & penuh pemuliaan menyambut kepulangan. #RumTang
21. Pada cium tangan takzim & mungkin airmata, bisik mereka mesra, "Suamiku; kami lebih sabar tuk lapar daripada 'adzab nan besar!" #RumTang

Shalih(in+at) & @udayusuf, maafkan, sepertinya #RumTang disambung esok, insyaaLlah. Salim harus merenungkan; banyak kata harus dikaryakan:)

-----
Bersambung.. :D
InysaAllah akan saya update ketika Ustadz Salim sudah melanjutkan Kultwitnya :)
bertebar kebaikan di twitter (tentu saja bertebar ketidakbaikan di lain sisi; tergantung siapa yang kita follow :D), maka buat yg gabung Twitter sangat di rekomendasikan gabung, dan follow orang2 baik :)
*follow me yah (tetep :D) @bungtupen

wassalamu'alaykum wr wb.

Rabu, 07 September 2011

Mari Menulis (lagi) :D

Rasanya sudah lebih dari satu tahun ndak pernah update blog sederhana ini. Rasanya keinginan menulis mulai muncul kembali saat mendengarkan tausyah Ustadz Salim a Fillah mengenai iming2 balasan yang menggiurkan dari tulisan yang ikhlas dan bermanfaat bagi orang lain. Bagiku ini hanya sebuah usahaku untuk menambah amalanku di hadapanNya kelak, semoga saja :)

Berikut potongan kalimat Ustadz Salim :
"Kita menulis bukan karena kita Tahu!
Kita menulis karena kemudian kita ini ingin menguji publikkan apa yang kita pahami, apakah ia tersesat atau lurus? apakah ia lempeng atau dia bengkok? apakah ia keliru atau benar? apakah kemudian dia rusak? apa dia tercemar atau bersih?
Kita menulis dengan semangat, inilah aku dengan sedikit yg kutahu. Maka jika kalian lebih tahu, jika kalian lebih mengerti, jika kalian memiliki pengetahuan yang lebih mendalam maka tolong tanggapi, tolong koreksi dan tolong berikan masukan.

Maka jika kita menulis berdoalah supaya tulisan kita Best Seller!!
Jika Best Seller mudah2an banyak yang beli
Jika banyak yg beli mudah2an banyak yg baca
Jika
banyak yg baca mudah2an banyak yang faham
Jika banyak yang faham mudah2an banyak yang mengamalkan
jika banyak yg mengamalkan maka kelak kita akan di buat terkejut dengan catatan amal kita yang catatan pahalanya berlimpah walau dosa kita banyak dan amalan kita sedikit, namun atas tulisan kita orang2 beramal dan terus seperti itu sehingga amal kebaikannya terus mengalir hingga hari akhir kelak"
[Ust. Salim a Fillah]