Rabu, 02 Januari 2008

Aku Cinta Bangsaku


Indonesia Tanah airku tanah tumpah darahku
Disanalah aku erdiri jadi pandu Ibuku
Indonesia kebangsaanku
Bangsa dan Tanah Airku
Marilah kita berseru Indonesia bersatu
Hiduplah tanahku, hiduplah negriku, bangsaku, rakyatku, semuanya
Bangunlah jiwanya, bangunlah badannya
Untuk Indonesia raya
Indonesia raya merdeka, merdeka, tanahku, negriku yang kucinta
Indonesia raya merdeka, merdeka, hiduplah indonesia raya.

Bait syair itu terasa tidak asing bagi kita, bahkan sangat familiar…
Bagaimana tidak? Mulai dari TK, SD, SMP hingga SMA! Lebih dari 12 tahun kita setiap senin menyanyikannya, entah dengan setulus hati sepenuh penghayatan, sekedar penggugur kewajiban, atau bahkan acuh-tak acuh.
Para Guru-gurupu selalu mengingatkan, “Kita harus menyanyikannya dengan sepenuh hati, kita harus menghormati para pahlawan kita!!!”.
Namun tampaknya, semua itu tetap saja hanya sekedar sebuah kebiasaan yang sekedarnya saja, dan kurang meninggalkan bekas apa-apa pada sebagian besar murid-murid.
Berbeda! Ya berbeda sekali dengan saat dimana lagu kebangsaan kita ini dikumandangkan di awal pertandingan-pertandingan tim nasional sepakbola kita pada Asian Futball Cup (AFC) di gelora Bung Karno pekan lalu.
Saat Ricky JO mengatakan “ And now, The National Anthem of Indonesia!” sekejap seisi stadion pun bersama-sama menyanyikannya!! Sekitar delapan puluh ribu orang!! Tanpa dikomando! Tanpa ada paksaan!! Tanpa ancaman!! Semua demi satu kata : “
Aku Cinta Bangsaku!!!
Bergetar hati ini saat melihat pemandangan menakjubkan itu, bahkan diriku pun tak kuasa menahan deraian air mata sembari ikut melantunkan lagu itu, meski hanya menontonnya di depan televisi.
Mungkin tak hanya dalam pertandingan sepak bola, juga pertandingan olahraga dan lomba-lomba dalam bidang lain yang bertaraf Internasional lainnya.

Ternyata tanpa harus ada paksaan pada dasarnya kita semua Cinta bangsa ini kok…

- Juli 2007-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar