Suatu hari di masa kekhalifahan Abu Bakr, Umar bin Khattab menemukan sang Khalifah sedang berdagang di pasar, Umar lalu menegur Abu Bakr "Wahai Khalifah Rasulullah, apa yang sedang anda lakukan?",
Abu Bakr menjawab "Aku sedang berdagang.."
Umar bertanya kembali :"Bagaimana urusan umat akan terurus jika pemimpinnya sibuk berdagang seperti engkau?"
"Demi Allah, bagaimana keluargaku akan makan jika aku tidak bekerja" jawab Abu Bakr...
Lalu Umar mengajak Abu Bakr menuju ke tempat Abu Ubaidah yang saat itu diamanahkan sebagai penjaga baitulma'al, Umar kemudian meminta Abu Ubaidah untuk memberikan gaji kepada sang Khilafah "Wahai Abu Ubaidah, tentukanlah gaji yang mencukupi untuk Khalifah Rasulullah supaya dia tidak lagi berfikir banyak-banyak tentang menafkahi keluarganya, sehingga umat lebih terurus oleh dirinya"
lalu diputuskanlah oleh Abu Ubaidah: " Aku tetapkan baginya makanan sebagaimana yang dinikmati kaum muslimin, bukan yang paling kaya diantara mereka dan bukan yang paling miskin diantara mereka. dan aku tetapkan baginya, pakaian yang akan dikenakan pada musim panas dan musim dinginnya, bukan pakaian yang terbaik namun juga bukan pakaian yang terjelek"
Itulah sepenggal kisah dimasa Khalifah ABu Bakr, dimana sang khalifah mendapat teguran dari penasehat utamanya karena masih harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya.
Bertolak belakang dengan yang sedang terjadi di negeri ini, dimana sang presiden yang telah digaji tinggi, diberi rumah tinggal mewah, fasilitas luar biasa, namun masih saja menyibukan diri mengurus golongannya dengan merangkap jabatan di partainya (Ketua Dewan Pembina, Ketua Majelis Tinggi, dan Ketua Dewan Kehormatan, Ketua Umum)..
Andai saja Sayyidina Umar bisa berkomentar atas hal ini, entah teguran seperti apa yang akan diterima sang presiden...
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar