Sehari menjelang Ramadhan saya menyempatkan diri untuk mengirim sms berisi permohonan maaf saya atas kesalahan-kesalahan saya sekaligus silaturahim, karena Rasul pernah berkata dalam sebuah hadistnya: “"Do'a malaikat Jibril menjelang Ramadhan " "Ya Allah tolong abaikan puasa ummat Muhammad, apabila sebelum memasuki bulan Ramadhan dia tidak melakukan hal-hal yang berikut: * Tidak memohon maaf terlebih dahulu kepada kedua orang tuanya (jika masih ada); * Tidak berma'afan terlebih dahulu antara suami isteri; * Tidak bermaafan terlebih dahulu dengan orang-orang sekitarnya. Maka Rasulullah pun mengatakan Amiin sebanyak 3 kali”
Sms nya pendek, (namanya juga SMS –Short Message Service-) dipas-pasin supaya kurang dari 1 SMS. Kira-kira seperti ini sms nya.
“Asw. Alhamdulillah Allah menyampaikan kita kepada RamadhanNya. Mohon maaf atas segala khilaf diri ini. Mari jadikan Ramadhan kali ini mjd Ramadhan terindah dlm hdp kita”
Walaupun sebenarnya tidak mengharapkan balasan SMS, namun tidak bisa dipungkiri senang juga kalo ternyata dibalas, apalagi oleh sahabat yang rasanya sudah lama sekali tidak berkomunikasi. Namun ada sebuah SMS balasan yang sangat menyentuh…
“Maafin juga ya kak. Soalnya kemarin pernah dendam ama kak Tupen. Karena kak Tupen sering ngejekin. Saya paling benci orang yg ngerendahin saya mungkin bagi orang itu bercanda tapi tidak bagi saya.”
Astagfirullah… ternyata selama ini ada saudaraku yang tersakiti oleh perkataanku, bahkan sampai terpendam rasa dendam dalam hatinya… Astagfirullah… tanpa disadari ternyata tidak-tanduk saya yang memang berkarakter luwes, senang bercanda, dan kadang ceplas-ceplos menorehkan luka di hati salah satu saudara saya… Mungkinkah hanya ia yang tersakiti oleh kata maupun tindak saya, atau mungkin masih banyak lagi yang lain, hanya saja mereka memendam lukanya itu dalam-dalam tanpa mau mengungkapkannya pada saya…
Benarlah nasehatmu ya Rasulullah, : “Siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah dia berkata baik atau diam”
Teringat salah satu potongan film Sang Murabbi saat Ust. Rahmat Abdullah Rahimahullah menasehati adiknya setelah adiknya menghajar dua orang teman adu ayamnya.
“Wi, luka tamparan lu kemarin mungkin besok udah ilang, tapi luka dihatinya kagak bisa ilang. Biar kate lu udah minta maap, mungkin di depan dimaapin ame die, karna dia takut. Dua orang yang lu tampar kemaren akan sakit hati selama-lamanya. Itu yang akan minta amalan lu di akherat. Iya klo amalan lu banyak? “
Astagfirullah… sudah sedikit amalan dan ibadahnya… banyak dosa pula…
Ya Rabb, perkenankan hambaMu ini menjadi muslim yang lebih baik lagi esok hari…
Jazakallah akhi, antum telah mengajari ana pentingnya menjaga lisan ini…